SISTEM TUBUH PADA MANUSIA | PERTEMUAN 6
Manusia → Jasmani ( Tubuh, badan,fisik,raga,dan fisiologi) → Rohani ( jiwa, mental,psikis, roh, psikologi)
Didalam Jasmani Manusia terdapat beberapa sistem yang melekat pada diri manusia, yaitu :
1. System Skeleton
Sistem rangka manusia adalah rangkaian tulang dan sendi yang menjadi dasar bentuk tubuh manusia. Dengan adanya sistem ini, manusia dapat bergerak dan berbagai organ penting di dalam tubuh pun dapat terlindungi.
Manusia umumnya terlahir dengan 300 tulang. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, beberapa jaringan tulang akan menyatu. Dengan demikian, seseorang hanya akan memiliki sekitar 206 tulang di dalam tubuh saat mencapai usia dewasa.
a) Fungsi Sistem Rangka Manusia
Tidak seperti organ lain dalam tubuh, tulang memiliki tekstur yang keras dan sangat padat. Hal ini dikarenakan tulang berfungsi untuk melindungi organ-organ penting di dalam tubuh, seperti otak, paru-paru, dan jantung. Selain itu, ada banyak fungsi tulang sebagai bagian dari sistem rangka manusia, di antaranya:
· Menopang dan memberi bentuk tubuh
Salah satu peran utama tulang adalah untuk memberikan bentuk tubuh dan menentukan tinggi badan. Tak hanya itu, tulang juga berfungsi untuk menopang tubuh agar manusia dapat berdiri tegak atau duduk.
· Menunjang pergerakan tubuh
Tulang bersama dengan otot, ligamen, dan sendi berperan dalam mendukung pergerakan tubuh, sehingga manusia dapat menjalani aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, menulis, dan makan.
Dengan adanya sistem rangka yang baik, manusia dapat bergerak dengan nyaman sehingga aktivitas sehari-hari pun bisa berjalan dengan baik.
· Memproduksi sel darah
Sumsum tulang merupakan bagian tulang yang berfungsi untuk menghasilkan sel-sel darah. Sumsum tulang bertekstur lunak dan dapat ditemukan di beberapa rongga tulang tertentu, misalnya tulang panggul dan paha.
Selain menghasilkan sel darah, sumsum tulang juga berfungsi untuk menghancurkan sel-sel darah yang sudah tua.
· Menyimpan mineral
Sistem rangka manusia menyimpan dua mineral penting, yaitu kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor dibutuhkan sel agar dapat berfungsi dengan baik, terutama sel saraf dan otot.
Ketika kadar kalsium dan fosfor di dalam darah berkurang, hormon paratiroid akan mengatur kekurangan tersebut dengan mengambilnya dari tulang. Ini artinya, tulang ibarat sebuah bank yang dapat menyimpan kalsium serta fosfor dan tubuh bisa mengambilnya kapan saja saat dibutuhkan.
Namun, jika cadangan kalsium dan fosfor sudah menipis karena terlalu sering diambil, tulang akan menjadi keropos sehingga rentan mengalami patah tulang.
b) Tipe-Tipe Tulang di Dalam Tubuh Manusia
Berdasarkan bentuknya, tulang terbagi menjadi empat macam, yaitu:
· Tulang pipih
Tulang pipih memiliki permukaan yang datar dan lebar. Beberapa jenis tulang yang tergolong tulang pipih adalah tulang tengkorak, tulang rusuk, tulang rahang bawah, tulang belikat, dan tulang dada (sternum).
· Tulang panjang
Tulang panjang berbentuk lurus dan tipis. Tulang yang tergolong sebagai tulang panjang meliputi tulang lengan atas (humerus), tulang paha (femur), tulang pengumpil (radius), tulang hasta (ulna), dan tulang kering.
· Tulang pendek
Tulang pendek memiliki ukuran yang kecil. Beberapa tulang yang termasuk golongan tulang ini adalah tulang lutut (patella) serta tulang-tulang di bagian kaki dan tangan.
· Tulang tidak beraturan (irregular)
Jenis tulang ini memiliki bentuk yang tidak beraturan atau tidak sesuai dengan ketiga jenis tulang di atas. Contoh tulang yang termasuk ke dalam jenis tulang tidak beraturan adalah tulang belakang.
Tidak ketinggalan, enamel gigi juga tergolong ke dalam jenis tulang dan bahkan lebih kuat serta lebih tahan lama daripada tulang. Enamel gigi berfungsi untuk melindungi saraf dan jaringan halus di dalam gigi.
Selain itu, ada persendian yang merupakan tempat bertemunya dua tulang. Ada sendi yang bisa digerakkan, ada pula yang tidak. Sendi bergerak memungkinkan manusia untuk melakukan gerakan seperti membungkuk, menulis, menekuk, dan berputar. Salah satu jenis sendi yang paling utama adalah sendi engsel. Sendi engsel terdapat pada siku dan lutut, sedangkan yang berukuran kecil terdapat pada jari tangan dan kaki. Sendi ini hanya bisa membuka atau menekuk secara satu arah.
c) Gangguan dan Kelainan Sistem Rangka Manusia
Skoliosis, kifosis, dan lordosis adalah beberapa istilah kelainan tulang yang paling umum terjadi. Selain itu, ada pula beberapa macam gangguan atau kelainan lain pada sistem rangka, di antaranya:
· Fraktur
Fraktur merupakan kondisi ketika tulang atau sendi di dalam tubuh rusak akibat retak atau patah. Kondisi ini membuat sistem rangka manusia tidak dapat berfungsi dengan baik.
· Osteomielitis
Osteomielitis adalah peradangan pada jaringan tulang dan sekitarnya yang terjadi akibat infeksi bakteri. Infeksi bisa terjadi karena adanya luka terbuka pada tulang, misalnya akibat cedera, infeksi pada bagian tubuh lain yang menyebar ke tulang, atau komplikasi dari operasi.
· Rakitis
Rakitis merupakan pertumbuhan abnormal pada anak yang disebabkan kekurangan vitamin D. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang menjadi lunak dan rapuh, sehingga tulang mudah patah.
· Oste0porosis
Osteoporosis terjadi karena berkurangnya kepadatan serta hilangnya kekuatan tulang. Osteoporosis lebih banyak dialami wanita karena jumlah sel tulang wanita lebih sedikit daripada pria. Menopause juga berperan dalam meningkatkan risiko osteoporosis pada wanita.
· Akromegali
Akromegali disebabkan oleh kelebihan jumlah hormon pertumbuhan (growth hormone) di dalam tubuh. Kondisi ini membuat penderitanya mengalami pertumbuhan berlebihan pada jaringan tulang, terutama pada wajah, lengan, dan kaki.
· Fibrous dysplasia
Kondisi ini ditandai dengan kelainan tulang langka yang terjadi ketika jaringan seperti luka, tumbuh pada tulang yang normal. Jaringan ini dapat melemahkan tulang dan mengakibatkan kerusakan jaringan.
· Osteogenesis imperfecta
Osteogenesis imperfecta adalah penyakit akibat kelainan genetik yang menyebabkan seseorang terlahir dengan tulang yang rapuh dan tidak terbentuk dengan baik. Kelainan langka ini bersifat turunan dan belum dapat disembuhkan. Sejauh ini, langkah penanganan dilakukan agar penderita penyakit ini tetap bisa bergerak dan menjalani aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
· Kanker tulang
Umumnya, kanker tulang berasal dari kanker pada organ lain, seperti prostat, paru-paru, ginjal, atau payudara, yang kemudian menyebar ke tulang. Kanker tulang dapat muncul di semua bagian tulang dalam tubuh, tetapi umumnya terjadi di tungkai, lengan, dan panggul.
2. System Muscularis
Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdiri dari otot, jaringan ikat, saraf, serta tulang dan sendi. Sistem ini berperan penting dalam gerakan tubuh. Oleh karena itu, bila sistem muskuloskeletal terganggu, kemampuan dalam bergerak dan melakukan aktivitas pun bisa terganggu.
Dengan adanya sistem muskuloskeletal, tubuh dapat bergerak dan menjalani berbagai aktivitas, seperti berjalan, berlari, berenang, hingga sesederhana mengambil suatu benda.
Sistem muskuloskeletal juga berperan dalam membentuk postur dan bentuk tubuh serta melindungi berbagai organ penting, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hati.
a) Anatomi Sistem Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal tersusun dari berbagai bagian dan jaringan tubuh, yaitu:
1) Tulang
Tulang merupakan salah satu bagian utama dalam sistem muskuloskeletal yang berfungsi untuk menopang dan memberi bentuk tubuh, menunjang gerakan tubuh, melindungi organ-organ tubuh, serta menyimpan mineral kalsium dan fosfor. Orang dewasa umumnya memiliki sekitar 206 tulang.
Tulang terdiri dari lapisan luar dan dalam. Lapisan luar tulang memiliki tekstur keras dan terbuat dari protein, kolagen, serta berbagai macam mineral, termasuk kalsium. Sementara itu, bagian dalam tulang memiliki tekstur yang lebih lembut dan berisi sumsum tulang, yaitu tempat diproduksinya sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit atau keping darah.
2) Sendi
Sendi merupakan sambungan antara kedua tulang. Sendi ada yang bisa digerakkan, tetapi ada juga yang tidak. Sendi yang tidak bisa digerakkan contohnya adalah sendi yang terdapat di lempengan tengkorak. Sedangkan, sendi yang bisa digerakkan meliputi sendi jari tangan dan kaki, siku, pergelangan tangan, bahu, rahang, panggul, lutut, dan pergelangan kaki.
3) Otot
Ada tiga jenis otot yang merupakan bagian dari sistem muskuloskeletal, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos.
Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan sendi. Otot ini bisa meregang dan berkontraksi saat tubuh bergerak, seperti saat berjalan, menggenggam benda, atau saat mengubah posisi tubuh, misalnya menekuk dan meluruskan lengan atau kaki. Sementara itu, otot polos adalah jenis otot yang terdapat pada organ-organ tubuh, misalnya saluran cerna dan pembuluh darah. Aktivitas otot polos diatur oleh saraf otonom, sehingga mereka dapat bekerja secara otomatis. Sama seperti otot polos, otot jantung juga bekerja secara otomatis dalam memompa darah ke seluruh tubuh, tetapi struktur jaringan otot ini mirip dengan otot rangka. Di saluran pencernaan, otot polos bertugas untuk menggerakkan usus agar makanan dan minuman bisa dicerna, kemudian dibuang sebagai kotoran. Pada pembuluh darah, otot polos bertugas untuk mengatur aliran darah dengan cara melebarkan atau menyempitkan pembuluh darah.
4) Tulang rawan
Tulang rawan adalah sejenis jaringan ikat yang menutup sendi. Selain berada di antara sambungan tulang, tulang rawan juga ada di hidung, telinga, dan paru-paru. Tulang rawan memiliki struktur yang kokoh, tetapi lebih kenyal dan lentur, tidak seperti tulang rangka. Tulang rawan bertugas untuk mencegah tulang dan sendi saling bergesekan serta menjadi peredam fisik saat tubuh mengalami cedera.
5) Ligamen
Ligamen adalah jaringan ikat yang menghubungkan tulang dan sendi. Ligamen terdiri atas serat elastis yang tersusun dari protein. Jaringan ikat ini berfungsi untuk menopang sendi, seperti lutut, pergelangan kaki, siku, dan bahu, serta memungkinkan pergerakan tubuh.
6) Tendon
Tendon adalah jaringan ikat tebal dan berserat yang berfungsi untuk menghubungkan otot ke tulang. Tendon terdapat di seluruh tubuh, mulai dari kepala, leher, hingga kaki. Ada banyak jenis tendon dan salah satunya adalah tendon Achilles, tendon terbesar di tubuh. Tendon ini menempelkan otot betis ke tulang tumit dan memungkinkan kaki serta tungkai untuk bergerak. Sementara itu, tendon rotator cuff di bahu berfungsi untuk menunjang gerakan bahu dan lengan.
b) Cara Kerja Sistem Muskuloskeletal
Ketika Anda hendak menggerakkan tubuh, otak akan mengirimkan sinyal melalui sistem saraf untuk mengaktifkan otot rangka.
Setelah menerima impuls atau rangsangan dari otak, otot akan berkontraksi. Kontraksi otot ini akan menarik tendon dan tulang untuk membuat tubuh bergerak.
Sedangkan untuk mengendurkan otot, sistem saraf akan mengirimkan pesan ke otot agar mengendur dan rileks. Otot yang rileks akan berhenti berkontraksi, sehingga gerakan tubuh akan ikut terhenti.
c) Beragam Gangguan pada Sistem Muskuloskeletal
Gangguan pada sistem muskuloskeletal bisa menimbulkan berbagai keluhan, mulai dari nyeri, otot atau sendi terasa kaku, hingga sulit untuk bergerak. Ada banyak gangguan atau penyakit yang bisa terjadi pada sistem muskuloskeletal, di antaranya:
· Cedera, misalnya patah tulang, dislokasi, cedera otot, dan keseleo
· Kelainan bentuk tulang, misalnya akibat cedera, osteoporosis, penyakit degeneratif, kelainan genetik, dan tumor atau kanker
· Osteomielitis atau infeksi pada tulang dan jaringan di sekitarnya
· Gangguan persendian, seperti radang sendi, robekan ligamen, bursitis, dislokasi sendi, dan nyeri sendi
· Gangguan pada sendi lutut, meliputi cedera meniskus dan robekan pada ligamen lutut
· Masalah pada otot, misalnya otot robek, atrofi otot, cedera hamstring, dan sarcopenia atau berkurangnya massa otot akibat penuaan
· Penyakit autoimun, misalnya rheumatoid arthtiris, vaskulitis, ankylosing spondylitis, dan lupus
· Kanker otot, misalnya penyakit kanker otot polos leiomiosarkoma
3. System Sirkulasi
Sistem sirkulasi adalah suatu sistem yang memfasilitasi pertukaran zat-zat yang dibutuhkan tubuh dan zat-zat sisa metabolisme. Pada manusia sistem sirkulasi meliputi sistem peredaran darah dan sistem limfatik. Sistem peredaran darah mencakup darah, jantung dan pembuluh darah. Sistem limfatik mencakup cairan limfe, pembuluh limfatik, jaringan dan organ limfatik. Sistem peredaran darah pada manusia termasuk kedalam sistem peredaran darah tertutup (melalui pembuluh darah) dan peredaran darah ganda. Sistem peredaran darah berfungsi untuk: mengedarkan oksigen (O2) dan sari-sari makanan ke seluruh jaringan tubuh, membawa karbondioksida (CO2) menuju paru-paru, menjaga suhu tubuh, membawa sisa hasil metabolisme ke ginjal untuk disekresikan.
Sistem limfatik adalah sistem sirkulasi sekunder dalam sistem tubuh yang berperan utama dalam menghasilkan imun (kekebalan tubuh). Sistem ini tersusun atas cairan limfe, organ dan jaringan limfatik, dan sumsum tulang belakang. Sistem limfatik memiliki tiga fungsi yaitu: mengalirkan cairan interstisial, mentranspor lemak dari makanan dan membangkitkan reaksi imun.
sistem sirkulasi darah pada manusia terdiri dari sistem sirkulasi pulmonalis dan sistem sirkulasi sistemik.
1. Sistem sirkulasi pulmonalis Sistem sirkulasi pulmonalis (peredaran darah kecil), yaitu darah yang kaya karbon dioksida mengalir dari ventrikel kanan jantung menuju ke paru-paru, melalui arteri pulmonalis. Kemudian, darah yang kaya oksigen akan kembali menuju ke atrium kiri jantung melalui vena pulmonalis
2. Sistem sirkulasi sistemik Sistem peredaran darah sistemik (peredaran darah besar) adalah darah yang kaya oksigen dan mengalir dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru melalui aorta. Kemudian, darah yang kaya karbon dioksida akan kembali dari seluruh tubuh menuju atrium kanan jantung melalui vena cava superior dan vena cava inferior.
a) Organ Sirkulasi
1. Darah
Darah adalah medium transport dalam sistem sirkulasi. Secara keseluruhan darah manusia berwarna merah karena mengandung haemoglobin. Adapun komponen pada darah terdiri dari dua bagian utama. Pertama, plasma darah yang berbentuk cair. Kedua, sel darah yang berbentuk padat. Plasma Darah terdiri atas air dan zat, ion, yang terlarut di dalamnya. Sementara sel darah terdiri dari tiga jenis, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
2. Alat-alat Peredaran Darah
Alat-alat peredaran darah adalah sarana untuk mengedarkan darah seluruh tubuh berupa pembuluh darah dan jantung.
· Pembuluh darah
Pembuluh Darah adalah sarana untuk mengedarkan darah ke seluruh bagian tubuh. Terdapat dua jenis pembuluh darah, yaitu arteri dan vena. Arteri adalah pembuluh yang berperan sebagai pengangkut darah yang keluar dari jantung. Tekanan darah di pembuluh memiliki muatan cukup besar terhadap dinding pembuluh. Agar dapat menahan tekanan tersebut, arteri harus mempunyai dinding yang cukup tebal dan elastis. Letak pembuluh arteri lebih ke dalam jaringan tubuh. Vena atau pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Di sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang mencegah darah kembali ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke permukaan jaringan tubuh.
· Jantung
Jantung berperan sebagai alat pemompa darah dan terletak di rongga dada sebelah kiri. Jantung dibungkus oleh tiga lapisan, yaitu endokardium, miokardium dan perikardium. Endokardium merupakan selaput yang membatasi ruangan jantung. Lapisan ini mengandung pembuluh darah, saraf. dan cabang-cabang dari sistem peredaran darah ke jantung.
Kemudian, miokardium merupakan otot jantung yang tersusun dari berkas-berkas otot. Sementara, perikardium merupakan selaput pembungkus jantung yang terdiri dari dua lapis dengan cairan limpha di antaranya yang bertugas sebagai pelumas untuk menahan gesekan. Ruang jantung manusia terdiri dari empat ruangan, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Di antara atrium kanan dengan ventikel kanan terdapat katup trikuspidalis.
Katup ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kanan tidak masuk kembali ke atrium kanan. Di antara atrium kiri dengan ventikel kiri terdapat katup bikuspidalis. Katup bikuspidalis berfungsi untuk mencegah darah dalam ventrikel kiri tidak mengalir kembali ke atrium kiri. Lalu, untuk mencegah terjadinya aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri dibatasi oleh katup semilunaris aorta. Untuk mencegah terjadinya aliran balik darah dari arteri pulmoner ke ventrikel kanan
Maka dibatasi oleh katup semilunaris pulmoner.
b) Mekanisme Sirkulasi
Sistem peredaran darah atau sirkulasi pada manusia dikendalikan oleh organ jantung yang berguna untuk memompa darah agar mampu mengalir ke semua tubuh. Ketika otot jantung berelaksasi, jantung dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan tekanannya kecil. Berdasarkan cara kerjanya sistem peredaran darah dibagi menjadi dua, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah berar.
1) Peredaran darah Kecil
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan lagi lagi ke jantung. Urutannya adalah Jantung (bilik kanan) > arteri pulmonalis > paru-paru > vena pulmonalis > jantung (serambi kiri).
2) Peredaran darah besar
Peredaran darah besar adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh. Urutannya adalah Jantung (bilik kiri) > aorta > seluruh tubuh > vena cava > jantung ( serambi kanan).
4. Systen Respirasi
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem biologis yang terdiri dari organ dan struktur-struktur lain yang digunakan untuk pertukaran gas pada hewan dan tumbuhan.
A. Organ sistem Pernapasan Atas
1) Hidung
Hidung adalah gerbang utama keluar masuknya udara setiap kali Anda bernapas. Dinding dalam hidung ditumbuhi rambut-rambut halus yang berfungsi menyaring kotoran dari udara yang Anda hirup.
Selain dari hidung, udara juga bisa masuk dan keluar dari mulut. Biasanya, bernapas lewat mulu dilakukan ketika Anda membutuhkan udara yang lebih banyak (saat ngos-ngosan karena berolahraga) atau saat hidung sedang mampet tersumbat karena pilek dan flu.
2) Sinus
Sinus adalah rongga udara di tulang tengkorak. Rongga ini terletak di masing-masing kedua sisi hidung dekat tulang pipi, di belakang tulang hidung, di antara mata, dan di tengah dahi. Dalam sistem pernapasan manusia, sinus berfungsi membantu mengatur suhu dan kelembaban udara yang Anda hirup dari hidung.
3) Adenoid
Adenoid adalah jaringan kelenjar getah bening yang ada di tenggorokan. Di dalam adenoid terdapat simpul sel dan pembuluh darah penghubung yang membawa cairan ke seluruh tubuh. Adenoid membantu Anda melawan infeksi dengan menyaring benda asing seperti kuman, dan memproduksi sel limfosit untuk membunuhnya.
4) Tonsil
Tonsil adalah nama lain dari amandel. Amandel itu sendiri adalah kelenjar getah bening yang berada di dinding faring (tenggorokan). Amandel sebenarnya bukan bagian penting dari sistem imun maupun pernapasan manusia. Jika amandel terinfeksi dan meradang, dokter dapat membuang atau menghilangkannya lewat operasi.
5) Faring
Faring (tenggorokan bagian atas) adalah tabung di belakang mulut dan rongga hidung yang menghubungkan keduanya ke saluran pernapasan lain, yaitu trakea. Sebagai bagian dari sistem respirasi manusia, faring berfungsi menyalurkan aliran udara dari hidung dan mulut untuk diteruskan ke trakea (batang tenggorokan).
6) Epiglotis
Epiglotis adalah lipatan tulang rawan berbentuk daun yang terletak di belakang lidah, di atas laring (kotak suara). Selama bernapas, epiglotis akan terbuka untuk memungkinkan udara masuk ke laring menuju paru-paru. Namun, epiglotis akan menutup selama kita makan untuk mencegah makanan dan minuman secara tidak sengaja terhirup dan menyebabkan sesak.
B. Organ Sistem Pernapasan Bawah
1) Laring (kotak suara)
Laring adalah rumah bagi pita suara Anda. Letaknya tepat di bawah persimpangan saluran faring yang membelah menjadi trakea dan kerongkongan. Laring memiliki dua pita suara yang membuka saat kita bernapas dan menutup untuk memproduksi suara. Saat kita bernapas, udara akan mengalir melewati dua pita suara yang berimpitan sehingga menghasilkan getaran. Getaran inilah yang menghasilkan suara.
2) Trakea (batang tenggorokan)
Trakea adalah bagian terpadu dari jalur napas dan memiliki fungsi vital untuk mengalirkan udara dari dan menuju paru-paru untuk pernapasan. Trakea atau batang tenggorokan adalah tabung berongga lebar yang menghubungkan laring (kotak suara) ke bronkus paru-paru. Panjangnya sekitar 10 cm dan diameternya kurang dari 2,5 cm. Trakea memanjang dari laring hingga ke bawah tulang dada (sternum), dan kemudian membelah menjadi dua tabung kecil yang disebut bronkus. Setiap sisi paru-paru memiliki satu bronkus.
3) Tulang rusuk
Tulang rusuk adalah tulang yang menopang rongga dada dan melindungi organ dalam dada, seperti jantung dan paru-paru dari benturan atau goncangan. Tulang rusuk akan mengembang dan mengempis mengikuti gerak paru saat mengambil dan mengeluarkan napas.
4) Paru-paru
Paru-paru adalah sepasang organ yang terletak di dalam tulang rusuk. Masing-masing paru berada di kedua sisi dada. Peran utama paru-paru dalam sistem pernapasan adalah menampung udara beroksigen yang kita hirup dari hidung dan mengalirkan oksigen tersebut ke pembuluh darah untuk disebarkan ke seluruh tubuh.
5) Pleura
Paru-paru dilapisi oleh selaput tipis yang disebut pleura. Lapisan pleura bertindak sebagai pelumas yang memungkinkan paru-paru untuk mengembang dan mengempis dengan lancar setiap kali bernapas. Lapisan pleura juga memisahkan paru-paru dari dinding dada Anda.
6) Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang dari bronkus yang berfungsi untuk menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli. Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat proses bernapas berlangsung.
7) Alveoli
Alveoli atau alveolus adalah kantung-kantung kecil dalam paru yang terletak di ujung bronkiolus. Dalam sistem pernapasan, alveoli berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Pada alveoli juga ada kapiler pembuluh darah. Nantinya, darah akan melewati kapiler dan dibawa oleh pembuluh darah vena dan arteri. Alveoli kemudian menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida dari sel-sel tubuh mengalir bersama darah ke alveoli untuk diembuskan keluar.
8) Tabung bronkial
Pada tabung bronkial paru-paru, ada sillia berupa rambut-rambut kecil yang bergerak seperti gelombang. Gerakan gelombang sillia akan membawa mukus (dahak/lendir/cairan) ke atas hingga ke luar tenggorokan. Silia juga ada di dalam lubang hidung. Fungsi lendir atau dahak di tabung bronkial adalah untuk mencegah debu, kuman, atau benda asing lain agar tidak sampai masuk ke paru-paru. Batuk juga bisa menjadi cara sistem pernapasan manusia mencegah benda asing masuk ke paru-paru.
9) Diafragma
Diafragma adalah dinding otot kuat yang memisahkan rongga dada dari rongga perut. Saat melakukan pernapasan perut, diafragma akan bergerak ke bawah dan menciptakan rongga kosong untuk menarik udara. Ini juga bisa membantu memperluas paru-paru.
5. System Digestifa/ Gastro Intestinal
Sistem pencernaan, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari organ-organ pencernaan yang dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ pencernaan pelengkap.
Saluran pencernaan atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal, adalah saluran yang memanjang dari mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk mencerna, memecah, dan menyerap zat gizi makanan untuk dikirimkan melalui peredaran darah.
Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara itu, organ-organ pencernaan pelengkap adalah mulut, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.
Kerja sistem pencernaan manusia dikendalikan oleh sistem saraf, peredaran darah, dan beragam hormon. Selain itu, proses pencernaan makanan juga dibantu oleh triliunan bakteri bermanfaat di dalam usus yang disebut flora atau mikrobioma.
Setiap organ sistem pencernaan membantu menggerakkan makanan dan cairan yang Anda konsumsi dalam urutan tertentu. Sepanjang berada dalam saluran pencernaan, semua makanan dan cairan akan diuraikan menjadi bentuk yang sangat kecil.
Hasil pencernaan yang berukuran kecil tersebut kemudian diserap dan disalurkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Sementara itu, ampas makanan yang tidak lagi mengandung zat gizi akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
a) Urutan penceraan pada manusia
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan mekanik dan kimiawi. Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus agar mudah dicerna. Di dalamnya terdapat organ-organ pelengkap, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar ludah. Gigi memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil. Potongan kecil makanan lalu dibasahi oleh air liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke dalam faring dan melanjutkannya ke dalam kerongkongan (esophagus). Bagian luar lidah terdiri dari papilla, yakni tonjolan-tonjolan yang berfungsi mencengkeram makanan dan mengenali rasa. Sementara itu, kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah dan dekat rahang bawah menghasilkan air liur ke dalam mulut. Air liur berperan penting untuk memecah makanan, melembapkannya, dan membuatnya lebih mudah untuk ditelan. Air liur juga memecah karbohidrat dengan salah satu enzim pencernaan terpenting bagi manusia, yaitu enzim ptialin/amilase. Gerakan lidah dan mulut mendorong makanan ke belakang tenggorokan. Pada persimpangan antara tenggorokan dan kerongkongan, terdapat katup bernama epiglotis yang mencegah makanan masuk ke dalam sistem pernapasan.
2. Kerongkongan (esofagus)
Esofagus (kerongkongan) adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Saluran ini merupakan jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju proses pencernaan selanjutnya di dalam lambung. Otot-otot kerongkongan memindahkan makanan dengan gerakan peristaltik. Ini adalah kumpulan kontraksi dan relaksasi otot yang menimbulkan gerakan seperti gelombang sehingga makanan terdorong masuk menuju lambung. Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter, atau otot-otot berbentuk cincin. Otot-otot ini memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke kerongkongan.
3. Lambung
https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/04/stomach_72.jpg
Lambung adalah organ berbentuk huruf ‘J’ yang berukuran sekitar dua kepalan tangan. Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus pada perut bagian atas. Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan manusia. Fungsinya yakni menyimpan makanan dan cairan yang tertelan, mencampur makanan dan cairan pencernaan yang diproduksinya, serta perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam usus kecil. Hanya zat-zat tertentu yang dapat diserap langsung oleh lambung. Sementara itu, zat gizi dari makanan harus menjalani proses penguraian dahulu. Dinding otot lambung melakukan proses ini dengan mencampur dan mengocok makanan bersama asam dan enzim. Makanan diolah menjadi bagian-bagian kecil dalam bentuk setengah padat yang disebut kim. Setelah proses pencernaan selesai, kim akan dilepaskan sedikit demi sedikit melalui otot-otot berbentuk cincin yang disebut sfingter pilorus. Sfingter pilorus terletak pada perbatasan antara lambung bawah dan bagian pertama usus halus yang disebut duodenum (usus dua belas jari). Sebagian besar makanan baru meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan.
4. Usus halus
infeksi listeria
Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10 meter. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Dinding bagian dalam usus halus penuh dengan tonjolan dan lipatan. Fungsi lipatan usus halus adalah memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan zat gizi. Saat makanan meninggalkan usus halus, sekitar 90 persen zat gizi telah diserap untuk diedarkan oleh darah.
Berikut proses yang terjadi pada usus dalam sistem pencernaan manusia.
· Proses penguraian makanan menjadi bentuk yang lebih kecil telah selesai di sini. Kelenjar pada dinding usus mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula.
· Pankreas mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu memecah karbohidrat, lemak, dan protein. Hati menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu melarutkan lemak sehingga dapat diserap oleh tubuh.
· Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding bagian dalam dari usus kecil ditutupi oleh tonjolan yang disebut vili. Tonjolan-tonjolan ini meningkatkan luas permukaan usus halus secara besar-besaran sehingga penyerapan zat gizi lebih maksimal.
5. Usus besar
Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang berlipat-lipat. Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri bawah. Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum. Sekum adalah kantung pada bagian awal usus besar. Area ini menyalurkan hasil pencernaan makanan yang telah diserap dari usus halus menuju usus besar. Kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan memanjang dari sekum ke rektum. Fungsi utama dari usus besar yaitu membuang air dan mineral elektrolit dari ampas makanan yang tidak tercerna, lalu membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan. Bakteri dalam usus besar membantu memecah bahan yang tidak tercerna tersebut.
6. Rektum dan anus
Sisa isi usus besar yang telah menjadi feses kemudian disalurkan ke arah rektum. Rektum adalah bagian akhir dari usus besar yang berfungsi sebagai tempat penampungan feses sementara sebelum dikeluarkan dari tubuh. Saat rektum sudah mulai penuh, otot-otot di sekelilingnya akan terangsang untuk mengeluarkan feses. Inilah yang membuat Anda merasa mulas dan ingin buang air besar. Feses nantinya akan dikeluarkan melalui anus. Anus merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan yang berbatasan langsung dengan lingkungan luar. Fungsi anus tak lain adalah sebagai tempat keluarnya feses. Otot-ototnya bisa berkontraksi di bawah kendali Anda untuk mengatur pengeluaran feses.
7. System Nervus
Sistem saraf adalah sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Sistem ini memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti berjalan, berbicara, menelan, bernapas, serta semua aktivitas mental, termasuk berpikir, belajar, dan mengingat.
Terdapat tiga bagian pada sistem saraf pusat manusia. Ketiga bagian tersebut adalah:
1. Otak
Otak adalah mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh. Seperti yang disebutkan di atas, organ ini merupakan bagian dalam sistem saraf pusat manusia. Jika saraf pusat merupakan pusat kontrol tubuh, maka otak adalah markas besarnya.
Otak terbagi ke dalam beberapa bagian dengan fungsinya masing-masing. Secara umum, bagian otak terdiri dari otak besar, otak kecil, batang otak, serta bagian-bagian otak lainnya. Bagian-bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan selaput otak (meninges) dan dikelilingi oleh cairan serebrospinal untuk menghindari terjadinya cedera otak.
2. Sumsum tulang belakang
Sama dengan otak, sumsum tulang belakang juga merupakan bagian dari susunan saraf pusat. Sumsum tulang belakang langsung terhubung ke otak melalui batang otak dan kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang.
Saraf tulang belakang berperan dalam aktivitas sehari-hari dengan mengirimkan sinyal dari otak ke bagian lain dari tubuh dan memerintahkan otot untuk bergerak. Selain itu, sumsum tulang belakang juga menerima masukan sensorik dari tubuh, memprosesnya, dan mengirimkan informasi tersebut ke otak.
3. Sel saraf atau neuron
bagian tang tak kalah penting dari anatomi sistem saraf adalah sel saraf itu sendiri atau disebut neuron. Fungsi sel saraf atau neuron adalah menghantarkan implus saraf.
Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu neuron sensorik yang membawa pesan ke saraf pusat, neuron motorik yang membawa pesan dari saraf pusat, serta interneuron yang menghantarkan pesan di antara neuron sensorik dan motorik di saraf pusat.
Setiap neuron atau sel saraf tersebut terdiri dari tiga bagian atau struktur dasar. Anatomi neuron tersebut, yaitu:
· Badan sel, yang memiliki inti.
· Dendrit, yang berbentuk seperti cabang dan berfungsi menerima situmulus dan membawa impuls ke badan sel.
· Akson, yaitu bagian dari sel saraf yang membawa impuls keluar dari badan sel. Akson umumnya dikelilingi oleh mielin, yaitu lapisan padat berlemak yang melindungi saraf dan membantu pesan untuk keluar. Pada saraf tepi, mielin ini diproduksi oleh sel Schwann.
Masing-masing struktur sistem saraf, yaitu saraf pusat dan tepi, menjalankan fungsi yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.
1. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, memiliki fungsi untuk menerima informasi atau rangsangan dari semua bagian tubuh, kemudian mengontrol dan mengendalikan informasi tersebut untuk menghasilkan respons tubuh. Informasi atau rangsangan ini termasuk yang berkaitan dengan gerakan, seperti bicara atau berjalan, atau gerakan tak sadar, seperti berkedip dan bernapas. Ini juga termasuk bentuk informasi lainnya, seperti pikiran, persepsi, dan emosi manusia.
2. Sistem saraf tepi
Secara garis besar, fungsi saraf tepi adalah menghubungkan respon sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya di tubuh Anda. Saraf ini meluas dari saraf pusat ke area terluar tubuh sebagai jalur penerimaan dan pengiriman rangsangan dari dan ke otak. Masing-masing susunan saraf tepi, yaitu somatik dan otonom, memiliki fungsi yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari bagian-bagian sistem saraf tepi:
3. Sistem saraf somatik
Sistem saraf somatik bekerja dengan mengontrol semua hal yang Anda sadari dan secara sadar memengaruhi respon tubuh, seperti menggerakkan lengan, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Fungsi saraf ini menyampaikan informasi sensorik dari kulit, organ indera, atau otot ke sistem saraf pusat. Selain itu, saraf somatik juga membawa respons keluar dari otak untuk menghasilkan respon berupa gerakan.
Sebagai contohnya, saat menyentuh termos panas, saraf sensorik membawa informasi ke otak bahwa ini adalah sensasi panas. Setelah itu, saraf motorik membawa informasi dari otak ke tangan untuk segera menghindar dengan menggerakkan, melepas, atau menarik tangan dari termos panas tersebut. Keseluruhan proses ini terjadi kurang lebih dalam waktu satu detik.
4. Sistem saraf otonom
Sebaliknya, sistem saraf otonom mengontrol aktivitas yang Anda lakukan secara tak sadar atau tanpa perlu memikirkannya. Sistem ini terus menerus aktif untuk mengatur berbagai aktivitas, seperti bernapas, detak jantung, dan proses metabolisme tubuh.
Ada dua bagian dari saraf ini:
· Sistem simpatik
Sistem ini mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada ancaman pada diri Anda. Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi dan menghadapi potensi ancaman di lingkungan.
Misalnya, ketika Anda sedang cemas atau takut, saraf simpatik akan memicu respons dengan mempercepat detak jantung, meningkatkan laju pernapasan, meningkatkan aliran darah ke otot, mengaktifkan kelenjar produksi keringat, dan melebarkan pupil mata. Ini dapat membuat tubuh merespons dengan cepat dalam situasi gawat darurat.
· Sistem parasimpatik
Sistem ini gunanya menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu yang mengancam diri Anda. Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan memperlambat detak jantung, memperlambat pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot, dan menyempitkan pupil mata. Ini memungkinkan kita untuk mengembalikan tubuh ke kondisi normal.
a. Penyakit sistem saraf
Ada beberapa gangguan atau penyakit yang mungkin terjadi hingga mengganggu fungsi vital dari sistem saraf pada manusia. Berikut adalah macam-macam penyakit saraf tersebut:
· Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang menyerang sel-sel otak dan neurotransmitter (bahan kimia yang membawa pesan di antara sel-sel otak). Penyakit ini memengaruhi fungsi otak, memengaruhi ingatan Anda, dan cara Anda berperilaku.
· Parkinson
Penyakit Parkinson adalah gangguan yang terjadi ketika sel-sel saraf tidak menghasilkan cukup dopamin, yaitu bahan kimia yang sangat penting untuk kelancaran kontrol otot dan gerakan.
· Multiple sclerosis
Multiple sclerosis adalah penyakit kronis yang memengaruhi saraf pusat. Kondisi ini ditandai dengan adanya kerusakan pada selubung pelindung (mielin) yang mengelilingi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
· Bell’s palsy
Bell’s palsy adalah kondisi lemah atau lumpuh tiba-tiba pada satu sisi wajah. Ini disebabkan karena adanya saraf di wajah Anda yang meradang. Biasanya kondisi ini hanya sementara dan bisa pulih dalam jangka waktu tertentu.
· Epilepsi
Epilepsi adalah kondisi yang ditandai dengan kejang yang berulang atau kambuhan. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya gangguan aktivitas listrik di otak.
· Meningitis
Meningitis merupakan salah satu penyakit infeksi saraf yang menyebabkan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meninges) mengalami radang. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri.
· Ensefalitis
Ensefalitis merupakan penyakit infeksi yang ditandai dengan munculnya peradangan pada jaringan otak. Sama seperti meningitis, penyakit ini juga disebabkan oleh infeksi virus.
· Tumor otak
Tumor otak adalah gumpalan sel abnormal yang tumbuh di otak. Gumpalan ini bisa jinak, tetapi bisa juga ganas atau kanker otak. Kondisi ini bisa merusak otak Anda dan tidak dapat menjalankan fungsi normalnya.
8. System Endrokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain.
a. Macam-Macam Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin terdiri atas 7 macam yaitu hipofisis (pituitari), tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, gonad, dan timus. Ketujuh macam ini dibedakan berdasarkan letaknya.
· Kelenjar Tiroid
Kelenjar yang terletak di bawah leher bagian depan ini menghasilkan hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. Hormon tiroid juga berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang otak dan sistem saraf pada anak-anak. Selain itu, hormon tiroid juga membantu menjaga tekanan darah, detak jantung, dan fungsi reproduksi.
· Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah dua pasang kelenjar kecil yang tertanam di setiap sisi permukaan kelenjar tiroid. Kelenjar kecil ini melepaskan hormon paratiroid yang berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dalam darah dan metabolisme tulang.
· Hipotalamus
Hipotalamus mengeluarkan hormon yang merangsang dan menekan pelepasan hormon yang disekresikan menuju kelenjar hipofisis melalui arteri. Hipotalamus juga mengeluarkan hormon somatostatin yang menyebabkan kelenjar pituitari menghentikan pelepasan hormon pertumbuhan. Selain itu, letaknya yang berada di tengah bagian bawah otak memiliki peran penting dalam pengaturan rasa kenyang, metabolisme, dan suhu tubuh.
· Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari letaknya berada di dalam otak, tepatnya di bawah hipotalamus. Setelah mendapatkan rangsangan dari hipotalamus, kelenjar hipofisis akan memproduksi hormon yang membantu mengatur pertumbuhan, produksi dan pembakaran energi, menjaga tekanan darah, serta berbagai fungsi pada organ tubuh lainnya.
· Kelenjar Adrenal
Kelenjar berbentuk segitiga yang berada di atas setiap ginjal ini terdiri dari dua bagian. Pertama, bagian luar atau biasa disebut dengan korteks adrenal dan bagian keduanya adalah medula adrenal yang terletak di bagian dalam. Bagian luar menghasilkan hormon yang disebut kortikosteroid, yang mengatur metabolisme, fungsi seksual, sistem kekebalan, serta keseimbangan garam dan air dalam tubuh. Sementara, bagian dalam atau medula adrenal menghasilkan hormon yang disebut katekolamin yang berfungsi untuk membantu tubuh mengatasi tekanan fisik dan emosional dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
· Kelenjar Reproduksi
Pria dan wanita memiliki kelenjar reproduksi yang berbeda. Pada pria terdapat di testis yang mengeluarkan hormon androgen yang memengaruhi banyak karakteristik pria seperti perkembangan seksual, pertumbuhan rambut wajah, dan produksi sperma. Sementara pada wanita terletak di ovarium yang menghasilkan estrogen dan progesteron serta telur. Hormon-hormon ini mengontrol perkembangan karakteristik wanita seperti pertumbuhan payudara, menstruasi, dan kehamilan.
· Pankreas
Pankreas adalah organ memanjang yang terletak di perut bagian belakang. Pankreas memiliki fungsi pencernaan dan hormonal misalnya pankreas eksokrin yang mengeluarkan enzim pencernaan. Selain itu, terdapat pankreas endokrin yang mengeluarkan hormon insulin serta glukagon yang mengatur kadar gula dalam darah.
9. System Urinary
Sistem urinaria adalah sistem organ yang berfungsi untuk menyaring dan membuang zat limbah dengan cara menghasilkan urine. Jika fungsi sistem ini terganggu, limbah dan racun bisa menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Sistem urinaria atau saluran kemih terdiri dari ginjal, kandung kemih, ureter, dan juga uretra (saluran kencing). Setiap bagian dalam sistem urinaria memiliki fungsi dan peranannya masing-masing. Melalui saluran kemih, urine yang membawa limbah dan racun akan dikeluarkan dari dalam tubuh.
a) Bagian dari Sistem Urinaria dan Fungsinya
Urine adalah limbah cair yang terdiri dari air, garam, dan zat sisa metabolisme tubuh, seperti urea dan asam urat. Agar proses berkemih atau buang air kecil berlangsung normal, semua bagian dalam sistem urinaria perlu bekerja dengan baik.
Berikut ini adalah organ-organ yang tergolong dalam sistem urinaria beserta fungsinya:
· ginjal
Tubuh manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di area punggung kiri dan kanan, tepat di bawah tulang rusuk bagian belakang. Masing-masing ginjal memiliki ukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa dan berbentuk menyerupai kacang. Fungsi utama ginjal adalah mengatur jumlah air dalam darah, menyaring zat limbah atau sisa metabolisme tubuh, menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengendalikan tekanan darah dan produksi sel darah merah, serta mengatur pH atau tingkat keasaman darah.
· Ureter
Ureter adalah bagian dari sistem urinaria yang berbentuk menyerupai saluran pipa atau tabung. Ureter berfungsi untuk mengalirkan urine dari masing-masing ginjal untuk ditampung di kandung kemih.
· Kandung kemih
Organ yang berada di dalam perut bagian bawah ini bertugas menyimpan urine. Jika kandung kemih sudah terisi penuh oleh urine, akan timbul dorongan untuk buang air kecil. Kandung kemih orang dewasa mampung menampung urine hingga 300–500 ml.
· Uretra
Uretra atau saluran kencing adalah saluran yang menghubungkan antara kandung kemih ke lubang saluran kemih pada ujung penis atau vagina.
Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm, sedangkan uretra pada wanita hanya sekitar 4 cm saja. Pada bagian antara kandung kemih dan uretra terdapat cincin otot atau sfingter yang bertugas menjaga urine agar tidak bocor.
10. System Mukosa
Membran mukosa (jamak: mukosae) atau selaput lendir adalah lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi. Membran ini melapisi berbagai rongga tubuh yang memiliki kontak dengan lingkungan luar, dan organ internal.
Membran mukosa melapisi saluran pencernaan, saluran respirasi, saluran kelamin dan saluran ekskresi. Sama seperti kulit, membran mukosa tidak dapat ditembus oleh bakteri dan virus karena antara satu membran dan membran lain sangat rapat.
Selain itu, membran mukosa juga melawan bakteri dengan pertahanan kimiawi. Membran mukosa menghasilkan mukus / lendir yang merupakan cairan kental untuk mengikat dan menggumpalkan bakteri atau benda asing yang masuk kedalam tubuh. Gumpalan ini kemudian akan dibuang oleh tubuh dalam bentuk cairan kental melalui mekanisme bersin atau batuk.
11. System Indra
Sistem indra adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi indra. Di dalam sistem indra, terdapat reseptor indra, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indra. Umumnya, sistem indra yang dikenal adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.
1. Indera Penglihatan (Mata)
Indera penglihatan pada manusia adalah mata. Indera penglihatan disebut juga fotoreseptor, karena mata sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), mata merupakan organ indera khusus yang mampu menerima gambar visual. Selanjutnya gambar visual tersebut dibawa ke otak. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing.
Berikut bagian pada mata:
· Kornea
Kornea mata berfungsi meneruskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Cahaya tersebut akan masuk dan berakhir pada selaput jala atau retina.
· Iris
Iris merupakan selaput pelangi yang letaknya di belakang kornea mata.Di tengah selaput pelangi terdapat celah yang disebut anak mata atau pupil. Pupil berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris mengandung pembuluh darah dan pigmen, jumlah pigmen akan menentukan warna mata. Bila tidak ada pigmen maka mata akan berwarna merah.
· Lensa
Lensa mata berfungsi untuk memfokuskan agar cahaya yang masuk ke dalam mata jatuh tepat pada retina. Maka benda yang terlihat tampak jelas. Lensa dapat menipis atau menebal sesuai jarak mata dengan benda yang dilihat.
· Retina
Retina berfungsi untuk menangkap cahaya yang masuk ke dalam mata. Retina terletak di paling belakang pada mata. Semua informasi akan dibawa saraf yang kemudian diproses ke otak.
· Otot mata
Otot mata berfungsi untuk menggerakan bola mata. Sehingga mata bergerak ke kanan, kiri, atas dan bawah. Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang menghubungkan bola mata dengan tulang di sekitarnya.
b) Indera pendengar (telinga)
Indera pendengar manusia adalah telinga. Telinga selain berfungsi sebagai indera pendengaran, juga sebagai alat keseimbangan. Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada telinga terdiri tiga bagian, yakni:
· Telinga luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar. Daun telinga tersusun atas tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung paling Bawah yaitu cuping telinga. Saluran telinga luar berfungsi menghasilkan minyak serumen. Letaknya dekat dengan lubang telinga dan dilengkapi rambut-rambut halus untuk menjaga agar benda asing tidak masuk.
· Telinga tengah
Telinga bagian tengah merupakan suatu ruang di dalam tulang pelipis dengan dilapisi jaringan mukosa. Pada telinga tengah terdapat tulang pendengaran dan saluran eustachius. Tulang pendengaran adalah tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiganya saling berhubungan melalui sendi dan memiliki fungsi mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju rongga telinga dalam. Sementara itu saluran eustachius merupakan saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Saluran tersebut berfungsi menjaga keseimbangan tekanan udara telinga luar dengan tengah.
· Telinga dalam
Pada telinga bagian dalam terdiri atas jendela, labirin, dan organ korti. Jendela pada telinga ada dua macam yaitu tingkap oval dan tingkap bulat (jorong). Baca juga: Bagian Hidung dan Fungsinya Telinga dalam terdiri dari rongga yang menyerupai saluran. Rongga itu disebut labirin tulang dan rongga yang dilapisi membran disebut labirin membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian yaitu vestibula, koklea (rumah siput), dan tiga saluran setengah lingkaran.
c) Indera pembau
Indera pembau memiliki fungsi untuk merespon rangsangan bau. Hidung adalah indera khusus yang terletak di dalam rongga hidung yang merupakan daerah sensitif.
Pada indera pembau ada beberapa sruktur:
o Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel
o sel-sel pembau (sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor. sel olfaktori sangat peka pada rangsangan gas kimia.
d) Indera pengecap (lidah)
Lidah merupakan indera pengecap pada manusia. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan kecil yang disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar.
Berdasarkan bentuk papila dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:
· Papila filiformis
Papila filiformis adalah berbentuk seperti benang. Papila tersebut banyak terdapat pada bagian depan lidah.
· Papila fungiformis
Papila fungiformis adalah papila yang berbentuk tonjolan, seperti kepala jamur. Untuk letaknya ada dibagian depan lidah dan sisi lidah.
· Papila sirkumvalata
Papila sirkumvalata adalah papila yang bentuknya sepeerti huruf V terbalik dan ada pada pangkal lidah. Di dalam papila tersebut terdapat banyak tunas pengecap. Setiap tunas pengecap akan merespon secara maksimal salah satu rasa.
e) Indera peraba (kulit)
Kulit merupakan indera peraba yang di dalamnya terdapat ujung-ujung saraf peraba. Bagian peka adalah ujung jari dan bibir.
Secara umum kulit memiliki 2 lapisan yaitu epidermis (kulit ari) dan dermis (kulit jangat).
· Lapisan epidermis
Lapisan Epidermis adalah lapisan luar yang terus berganti, tipis dan tidak mempunyai pembuluh darah ataupun sel saraf.
· Lapisan dermis
Lapisan dermis letaknya di bawah epidermis terdiri atas sel-sel yang longgar dengan letak yang berjauhan dan mengandung pembuluh darah. Pada bagian kulit terdapat reseptor khusus untuk membedakan sentuhan, tekanan, temperatur (panas dan dingin), rasa sakit atau nyeri.
Didalam Rohani manusia juga terdapat beberapa aspek.
1. Intelektual (IQ)
Kecerdasan intelektual adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap, dan belajar.
2. Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan
3. Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu.
Komentar
Posting Komentar