Pertemuan ke 5 | Cedera Akibat 10 Komponen Kebugaran Jasmani

 CEDERA AKIBAT 10 UNSUR / KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI





A. 10 Unsur / Komponen Kebugaran Jasmani

a. Komponen Kesegaran Jasmani

Komponen kesegaran jasmani secara garis besar dibagi menjadi 2 yakni kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (meliputi : kecepatan, daya ledak otot, ketangkasan, keseimbangan dan koordinasi) dan kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (meliputi : kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan, daya tahan kardiorespirasi, dan komposisi tubuh). Hal ini dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain umur, jenis kelamin, genetik, ras, aktivitas fisik termasuk latihan dan kadar hemoglobin


Menurut Yusnul Hairy (2001: 1.19) kebugaran jasmani tergantung pada dua komponen dasar, yakni:


· Kesegaran Organik (Organic Fitnes)


Kesegaran organik yaitu sifat-sifat khusus yang harus dimiliki berdasarkan garis keturunan yang diwarisi oleh kedua orangtuanya atau bahkan generasi sebelumnya dan dipengaruhi oleh umur dan mungkin oleh keadaan sakit atau kecelakaan. Keadaan yang berhubungan dengan kesegaran organik sebenarnya bersifat statis dan sulit atau bahkan tidak mungkin utuk diubah.Tingkat kesegaran jasmani organik menentukan potensi-potensi kebugaran jasmani secara keseluruhan.


· Kesegaran Dinamik (Dynamic Fitness)


Kesegaran dinamik variabelnya lebih banyak. Kesegaran jasmani dapat dikembangkan/ditingkatkan dengan melakukan aktivitas fisik.Struktur dan sifat-sifat biologis yang mengalami peningkatan apabila melakukan suatu pelatihan fisik yang sesuai.


Menurut (Sajoto, 1988: 10) Komponen kesegaran jasmani terdiri dari beberapa unsur, antara lain: (1). Kekuatan (strenght), (2) daya tahan (endurance), (3) daya ledak (explosive power), (4) kelentukan (flexibility), (5) kecepatan (speed), (6) kelincahan (agility), (7) koordinasi (coordination), (8) keseimbangan, (9) ketepatan (accuracy), (10) reaksi (reaktion time).


B. Pengertian dan Cedera Yang di Timbulkan Dari 10 Unsur/Komponen Kebugaran Jasmani


1. Daya Tahan


Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama tanpa menyebabkan kelelahan pada jantung paru dan otot, hal ini sesuai dengan pendapat yang di sampaikan para ahli, sebagai berikut :


Ada dua macam daya tahan yaitu daya tahan umum dan daya tahan otot.(Sajoto 1988: 25).Daya tahan umum adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistim jantung, paru dan peredaran darahnya secara efektif untuk menjalankan kerja secara terus menerus dan melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama.Daya tahan otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama.Menurut Ismaryati (1993: 118) menjelaskan bahwa Daya tahan adalah kemampuan otot untuk melakukan sesuatu kerja secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu


Cedera yang diakibatkan karena daya tahan bisa terjadi apabila apabila otot di gunakan secara terus menerus dan melebihi ambang batas kemampuan yang dimiliki, Cedera yang dapat kita alami apabila kurangnya daya tahan pada otot adalah : Kram Otot (Kejang Otot), Otot & Sendi Terkilir, Leher Kaku, Sakit Pinggang.


2. Kekuatan


Kekuatan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas mengankat beban, hal ini sesuai dengan pendapat yang di sampaikan para ahli, sebagai berikut :


Kekuatan adalah komponen dari kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja menurut (Sajoto, 1988: 23). Sedangkan Ismaryati (1993: 111) Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal.


Cedera yang di akibatkan kekuatan adalah disaat otot di gunakan melebihi ambang batas kekutan yang dimiliki otot seseorang,cedera biasa terjadi karena seseorang melakukan angkatan beban melebihi ambang batas kemampuan yang dimilikinya, resiko terjadinya cedera itu sangat tinggi. Cedera yang paling ringan yang didapatkan adalah keseleo pada organ tubuh terutama tangan, dan juga bisa menyebabkan patah tuang karena terlalu memaksakan diri.


3. Kecepatan


Kecepatan adalah kemampuan seseorang bergerak mengerjakan sesuatu hal dalam waktu yang singkat, hal ini sesuai dengan pendapat yang di sampaikan para ahli, sebagai berikut :


Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkatsingkatnya (Sajoto, 1988: 40). Sedangkan menurut Ismaryati (1993: 57) Kecepatan adalah kemampuan bergerak dengan kemungkinan kecepatan tercepat.


Cedera yang di akibatkan kecepatan adalah tidak teraturnya frekuensi, jarak dan intensitas gerakan yang dilakukan dengan memaksakan kemampuan yang dia miliki, dapat menyebabkan cedera seperti nyeri dan sakit pada otot akibat dari kerja otot yang paksa dapat mengakibatkan keram otot , hal ini terjadi ketika mekanisme saraf yang seharusnya menghambat kontraksi otot menjadi tertekan.


4. Kelentukan


Kelentukan adalah kemampuan seseorang dalam memaksimalkan persendian pada seluruh tubuh yang dimiliki nya, hal ini sesuai dengan pendapat yang di sampaikan para ahli, sebagai berikut :


Kelentukan adalah segala efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang ditandai dengan flexibilitas persendian pada seluruh tubuh (Sajoto, 1988: 34). Menurut Ismaryati (1993: 101) Kelentukan merupakan kemampuan menggerakkan tubuh atau bagian-bagiannya seluas mungkin tanpa terjadi ketegangan sendi dan cidera otot.


Cedera yang di akibatkan karena kelentukan adalah otot yang tidak dapat meningkatkan mobilitas pada pelaksanaan gerakan dan tidak dapan menyesuaikan gerakan menyebabkan otot kaku dan pegal karena ketidak siapan otot untuk melakukan gerakan yang membutuhkan kelentukan yang baik akibta tidak terbiasa dan tidak melakukan peregangan yang maksimal


5. Daya ledak


Daya ledak adalah perpaduan antara kekuatan dan kecepatan, hal ini sesuai dengan pendapat yang di sampaikan para ahli, sebagai berikut :


Menurut Harsono (1988: 24) daya ledak adalah produk dari kekuatan dan kecepatan. Daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengarahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat. Sedangkan menurut Sukadiyanto (2005: 117) daya ledak adalah hasil kali antara kekuatan dan kecepatan. Artinya bahwa latihan kekuatan dan kecepatan sudah dilatihkan terlebih dahulu, walaupun dalam setiap latihan kekuatan dan kecepatan sudah ada unsur latihan power.


Cedera yang dapat disebabkan oleh daya ledak ini adalah pengaruh yang diberikan oleh kekuatan otot, kecepatan kontraksi otot yang di paksakan untuk menggunakan kekuatan maksimum sehingga kontraksi otot melakukan mekanisme kerja secara tiba-tiba yang dapat mengejutkan otot, dan dapat mengakibatkan kaku dan kejang pada otot


6. Kelincahan

Kelinacahan adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah dan posisi dalam kondisi apapun, hal ini sesuai dengan pendapat yang di sampaikan para ahli, sebagai berikut :


Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk merubah arah dan posisi di arena tertentu (Sajoto, 1988: 43). Sedangkan Ismaryati (1993: 41) kelincahan merupakan komponen kesegaran jasmani yang sangat diperlukan pada semua aktivitas kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya.


Cedera yang di akibatkan kelincahan Ada bebarapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang cedera jika melakukan gerakan yang membutuhkan kelincahan, salah satu faktor yaitu usia, seseorang yang memiliki usia senja otot yang ia miliki sudah tidak mampu melakukan gerakan secara maksimal, karena mekanisme kerja otot yang sudah tidak terbiasa dan tidak mampu bergerak secara cepat dan lincah yang dapat menyebabkan keram otot dan sakut pada persendian


7. Ketepatan


Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan seuatu benda kepada seuatu objek, ini sesuai dengan pendapat yang di sampaikan para ahli, sebagai berikut :


Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran dapat berupa suatu jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh (Sajoto, 1988: 52).


Cidera yang dapat disebabkan oleh ketepatan adalah disaat seseorang tidak memiliki konsentrasi yang baik dan tidak mampu fokus terhadap sasaran atau tujuan yang akan di tuju akan mengakibatkan otak bekerja lebih berat dalam menyiapkan pengatuan syaraf dan indera untuk penguasaan teknik dalam menggerakan gerakan yang menyebabkan proses otak lambat sehingga menyebabkan pusing.


8. Keseimbangan


Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mempertahankan sikap tubu semula setelah melakukan gerak lanjutan, hal ini sesuai dengan pendapat yang di sampaikan para ahli, sebagai berikut :


Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan. Keseimbangan tergantung pada kemampuan integrasi antara kerja indra penglihatan, kanalis-kularis pada teling dan reseptor pada otot (Sajoto, 1988: 54)


Cedera yang di akibatkan karena keseimbangan adalah di saat seseorang melakukan lompatan, dan di saat melakukan pendaratan ia tidak memiliki keseimbangan maka akan menyebabkan salah jatuh dan keseleo, bahkan tubuhnya akan terhempas langsung ke tanah.


9. Kordinasi


Kordinasi adalah kemampuan seseorang dalam melakukan dua gerakkan atau lebih secara bersamaan, hal ini sesuai dengan pendapat ahli, sebagai berikut:


Koordinasi adalah kemampuan kemampuan seseorang untuk mengintegrasi-kan bermacam-macam gerakan yang berbeda dalam pola getakan tunggal secara efektif (Sajoto, 1988: 43). Sedangkan Ismaryati (1993, 53) kelincahan didefinisikan sebagai hubungan yang harmonis dari hubungan saling pengaruh di antara kelompok-kelompok otot selama melakukan kerja yang ditunjukkan sebagai tingkat keterampilan.


Cedera yang di akibatkan karena kordinasi adalah disaat seseorang tidak memiliki kemampuan dalam mensugesti otaknya untuk melakukan dua atau lebih geakan secara bersamaan maka orang tersebuat akan merasakan kaku pada sendi maupun kram pada sendi, ini biasa terjadi paa olahraga renang


10. Kecepatan reaksi


Kecepatan Reaksi adalah kemampuan seseorang melakukan tindakan setelah mendapatkan rangsangan lewat indra, hal ini sesuai menurut pendapat ahli, sebagai berikut:


Kecepatan Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya agar dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera atau syaraf lainnya (Sajoto, 1988: 63).Sedangkan Ismaryati (1993: 72) berpendapat bahwa reaksi adalah periode antara diterimanya rangsang (stimuli) dengan permulaan munculnya jawaban (respon).


Cedera yang ditimbulkan karena kecepatan reaksi adalah di saat kita terkena panas atau sulutan api, apabila kita tidak memiliki kecepatan reaksi maka organ tubuh kita akan merasakan panas yang berlebihan, contoh lain adalah disaat bola mengarah ke wajah penjaga gawang,dan penjaga gawang tersebut tidak memiliki kecepatan reaksi maka bola tersebut akan mengenai wajah penjaga gawan dan dapat menyebabkan pendarahan pada hidung nya, bahkan bisa menyebabkan patah pada tulang hidung sang penjaga gawang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KLASIFIKASI CEDERA DALAM OLAHRAGA | PERTEMUAN 11

TINDANGAN PERTAMA DENGAN SISTEM RICE | PERTEMUAN 14

LATIHAN - LATIHAN PROGRESIF | PERTEMUAN 9